Tuesday, January 5, 2016

Makalah Khasiat Temulawak Sebagai Anti Kolesterol

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latarbelakang Masalah
            Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah, diantaranya adalah hutan tropis yang mempunyai keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna. Sumber daya flora di wilayah Indonesia diperkirakan sekitar 30-40 ribu spesies, diantaranya dikatagorikan sebagai tumbuhan obat (Wijayakusuma, 2007).
 Saat ini, masyarakat semakin luas menggunakan tumbuhan obat dalam mengatasi masalah kesehatannya dari pada menggunakan obat-obatanmoderen. Hal ini menandai adanya kesadaran untuk kembali ke alam (back to nature), dengan memanfaatkan produk-produk alami yang diyakini memiliki efek samping yang relatif lebih rendah dibandingkan obat moderen.
          Sejak lama masyarakat telah mengenal dan menggunakan obat-obatan alamiah yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mineral. Mereka meramu dan meraciknya sendiri atas dasar pengalaman yang diwariskan secara turun-temurun oleh generasi sebelumnya (Dalimartha, 2007).
          Rimpangtemulawak sejak lama dikenal sebagai tanaman obat, diantaranya memiliki efek farmakologis sebagai pelindung terhadap hati (hepatoprotektor), meningkatkan nafsu makan, antiradang, memperlancar pengeluaran empedu (kolagogum),mengatasi gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, disentriNamun mekanisme kerja temulawak dalam mengatasi diare sampai saat ini belum diketahui.
                    Temulawak dan kunyit merupakan tanaman yang sama-sama tergolong dalam suku zingiberaceae. Kedua tanaman ini memiliki kandungan senyawa kimia yang diketahui mempunyai keaktifan fisologi diantaranya kurkuminoid dan minyak atsiri.
                Pada karya tulis mahasiswa  ini, penulis akan membahas lebih lanjut tentang khasiat temulawak sebagai obat tradisional dalam menurunkan kadar kolesterol



1.2.            Tujuan
            Tujuan penulisan Karya Tulis Mahasiswa yang berjudul TANAMAN TEMULAWAK ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahuikandungan dalam temulawak sebagai obat tradisional
2.      Untuk mengetahui manfaat yang terkandung dalam temulawak
3.      Memahami cara pemanfaatan temulawak untuk kesehatan .
1.3.            Rumusan Masalah
1.      Kandungan apa aja yang terdapat dalam tanaman temulawak ?
2.      Apa saja manfaat temulawak bagi kesehatan ?
3.      Bagaimana cara pemanfaatan temulawak bagi kesehatan ?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Definisi


Temulawak(Curcuma xanthorrhiza) adalah tumbuhan obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Ia berasal dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa, kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi Malaysia. Saat ini, sebagian besar budidaya temulawak berada di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di China, Indochina, Barbados, India, Jepang, Korea, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Nama daerah di Jawa yaitu temulawak, di Sunda disebut koneng gede, sedangkan di Madura disebut temulabak. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan berhabitat di hutan tropis. Rimpangtemulawak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur. Mempunyai kemiripan dengan kunyit karena daging umbinya yang berwarna kuning. Namun temulawak memiliki ukuran lebih besar dan tekstur lebih kasar. Seperti kebanyakan tanaman dalam famili Zingiberaceae lainnya, temulawak juga dikenal sebagai tanaman obat karena mengandung senyawa yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh manusia yaitu minyak astiri. Dimana didalamnya terdapat zat xanthorizol, germaken, isofuranogermakren, trisiklin, alloaromadendren, fellandren, ar-turneron, dan turmerol, kurkumin, desmetoksokurkumin, zat tepung, kamfer, glikosida, toluylmetilkarbinol dan 1-sikloisoprenmyrsen.

  2.2. Morfologi

Klasifikasi :
Divisi          : Spermatophyta
Sub divisi   : Angiospermae
Kelas          : Monocotyledonae
Ordo           : Zingiberales
Keluarga     : Zingiberaceae
Genus         : Curcuma
Spesies       : Curcuma xanthorrhiza.

Deskripsi    :
          Tanaman terna berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari 1m tetapi kurang dari 2m, berwarna hijau atau coklat gelap. Akar rimpang terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat, berwarna hijau gelap. Tiap batang mempunyai daun 2 – 9 helai dengan bentuk bundar memanjang sampai bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap, panjang daun 31 – 84cm dan lebar 10 – 18cm, panjang tangkai daun termasuk helaian 43 – 80cm. Perbungaan lateral, tangkai ramping dan sisik berbentuk garis, panjang tangkai 9 – 23cm dan lebar 4 – 6cm, berdaun pelindung banyak yang panjangnya melebihi atau sebanding dengan mahkota bunga. Kelopak bunga berwarna putih berbulu, panjang 8 – 13mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan 4.5cm, helaian bunga berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah, panjang 1.25 – 2cm dan lebar 1cm.


2.3.    Kandungan

          Kandungan Tanaman Rimpangtemulawak mengandung kurkuminoid , mineral minyak atsiri serta minyak lemak. Tepung merupakan kandungan utama, jumlahnya bervariasi antara 48 – 54 % tergantung dari ketinggian tempat tumbuhnya, makin tinggi tempat tumbuhnya makin rendah kadar tepungnya. Selain tepung , temulawak juga mengandung zat gizi antara lain karbohidrat, protein dan lemak serta serat kasar mineral seperti kalium ( K ), natrium ( Na), magnesium (Mg ), zat besi (Fe), mangan (Mn ) dan Kadmium ( Cd). Komponen utama kandungan zat yang terdapat dalam rimpangtemulawak adalah zat kuning yang disebut ” kurkumin” dan juga protein ,pati, serta zat – zat minyak atsiri.Minyakatsiritemulawak mengandung phelandren, kamfer, borneol, xanthorrizol, tumerol dan sineal. Kandungan kurkumin berkisar antara 1,6% – 2,22% dihitung berdasarkan berat kering. Berkat kandungan dan zat – zat minyak atsiri tadi, diduga penyebab berkhasiatnyatemulawak. Kandungan Zat Aktif TemulawakKurkumin, kurkuminoid, P-toluilmetilkarbinol, seskuiterpen d-kamper, mineral, minyak atsiri serta minyak lemak, karbohidrat, protein, mineral seperti Kalium (K), Natrium (Na), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Kadmium (Cd). Mekanisme Kerja KurkuminoidKurkumin yang dapat menurunkan SGOT dan SGPT sampai tingkat normal. Kurkuminoid dalam temulawak dapat meningkatkan sekresi cairan empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak serta dapat menurunkan kadar lemak dalam darah dan hepatoprotektor. P-toluilmetilkarbinol dan seskuiterpen d-kamper untuk meningkatkan produksi dan sekresi empedu serta turmeron sebagai antimikroba. Minyak atsiri berefek merangsang produksi empedu dan sekresi pankreas serta mempunyai kemampuan sebagai bakterisid maupun kemampuan melarutkan kolesterol. Pada dosis tinggi, minyak atsiri dapat menurunkan kadar enzim glutamate Oksaloasetat transaminase dalam serum (SGOT) dan enzim glutamate Piruvat transaminase dalam serum (SGPT).


2.4. Manfaat

1.Rimpangtemulawak digunakan sebagai bahan obat-obatan tradisional dan minuman penyegar.
2. Obat sakit maag, susah buang air besar, sariawan, sembelit, penyakit eksim,
ginjal, asma, kolesterol, batuk, hepatitis.
3. Menambah nafsu makan.
4. Membersihkan darah.
5. Mengobati penyakit kuning (gangguan pada hati/lever), demam malaria,
sembelit, badan yang terlalu lelah karena kebanyakan kerja atau sehabis jatuh sakit.
6.Rimpang mengandung 48-59,64 % zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak atsiri dan dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi.
7.Obat jerawat, anti kolesterol, anemia, anti oksidan, pencegah kanker, dan anti mikroba.

2.5.      Temulawak sebagai anti kolesterol
Metode yang banyak dikembangkan karena dianggap tidak mengakibatkan efek samping yang membahayakan adalah peng-gunaan tanaman obat tradisional. Salah satu tanaman obat yang telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol tubuh yang berlebih akibat pola makan yang salah adalah Curcuma xanthorrhiza atau yang lebih populer dikenal sebagai temulawak. Rimpangtemulawak mengandung beberapa zat warna, seperti zat kuning yang disebut kurkuminoid, kemudian minyak atsiri, yang menyebabkan bau dan rasa khas, dan juga zat yang berwarna coklat kehitaman dan lengket yang disebut resin.Dari ketiga zat tersebut, menurut ahli obat herbal Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM), Dr. SuwijiyoPramono, DEA, Apt., hanya kurkuminoid-lah yang dapat menurunkan kadar kolesterol tubuh dalam jumlah yang signifikan.
“Minyak atsiri justru menimbulkan efek yang berlawanan karena dapat meningkatkan nafsu makan, sedangkan resin merupakan zat yang tidak larut dalam air dan tidak menyehatkan,” kata ahli farmasi itu. Oleh karena itu, untuk mendapatkan efek yang diinginkan, kedua zat tersebut harus dihilangkan dari ekstrak temulawak yang sudah dibuat melalui proses purifikasi (pemurnian). “Setelah ekstrak temulawak itu dimurnikan, baru dibuat sediaan kurku-minoiddala bentuk kapsulterstandar supaya kadarnya stabil,” ujarnya.
Menurut Pramono, berdasarkan hasil uji klinis yang dilakukan terhadap delapan puluh persen pasien rawat jalan dengan kadar kolesterol lebih dari 200 mg/dl, pemberian dua kapsul ekstrak temulawakterpurifikasi dengan kadar kurkuminoid 20,67 % dua kali sehari selama tiga puluh hari dapat menurunkan kolesterol total hingga 18,25 %. Walaupun tidak dapat menaikkan kadar HDL (High Density Lippoprotein) atau “lemak baik”, namun, kata Pramono, pemberian ekstrak temulawak tersebut dapat menurunkan kadar LDL (Low Density Lippoprotein) atau yang sering disebut dengan “lemak jahat”.

2.6.      Dosis pembuatan temulawak
Untuk menurunkan kadar kolesterol temulawak cukup diolah dengan cara dikeringkan kemudian ditumbuh dan diseduh dengan air panas 1 gelas. Setelah berubah warna menjadi lebih pekat, air seduhan dapat disaring dan kemudian diminum langsung dengan dosis 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.


BAB III
PENUTUP

3.1.      Kesimpulan
            Rimpangtemulawak dikenal sebagai tanaman obat, diantaranya memiliki efek farmakologissalah satunya sebagai obat penurun kadar kolesterol. Dengan cara pemilihan rimpangtemulawak yang benar serta pengolahan yang baik, rimpangtemulawak tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengobatan berbagai penyakit..
            Temulawak ternyata sangat mudah ditanam karena lokasi penanaman dapat berupa lahan tegalan, perkebunan atau pekarangan.  Maka kita bisa memanfaatkan lahan kecil yang tidak terpakai untuk penanaman temulawak ini.

3.2.         Saran
Obat tradisional temulawak sangat mudah di tanam, melihat manfaatnya
yang sangat berarti, maka kita diharapkan mampu memanfaatkannya sebagai obat tradisional yang sangat mudah didapatkan. Oleh karena itu mari kita mencintai dan membudidayakan tanaman obat temulawak.



DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1994. Hasil Penelitian Dalam Rangka Pemanfaatan
Pestisida  Nabati.   Prosiding Seminar di Bogor 1 – 2 Desember 1993.

Balai Penelitian   Tanaman Rempah dan Obat. Bogor. 311 Hal.

Anonimous. 1989. Vademekum Bahan Obat Alam. Departemen Kesehatan   Republik
Indonesia. Jakarta. 411 Hal.

Anonimous. 2001. Profil Tanaman Obat di Kabupaten Sumedang.
Pemerintah   Kabupaten Sumedang. Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Hal. 37.

Rahmat Rukmana, Ir. 1995. Temulawak: Tanaman rempah dan obat. Penerbit   Kanisius.
Yogyakarta

Sardiantho. 1997. Empat Tanaman Obat untuk Asam Urat. Trubus No. 331   Jakarta,
Februari 2000 Sumber: Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan,
BAPPENAS Editor : Kemal Prihatman



No comments:

Post a Comment